STRUKTUR ORGANISASI
Pengorganisasian
adalah menyusun dan menstrukturisasi pekerjaan untuk mencapai sasaran
organisasi.
Struktur
organisasi adalah susunan formal pekerjaan-pekerjaan didalam suatu organisasi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR ORGANISASI
v STRATEGI
Struktur organisasi seharusnya
memfasilitasi pencapaian sasaran organisasi. Karena sasaran organisasi
merupakan bagian terpenting dari strategi organisasi, sangatlah logis apabila
strategi dan struktur saling terkait. Penelitian juga menunjukkan bahwa desain
struktur tertentu berhasil baik pada strategi organisasi yang berbeda.
Misalnya, fleksibilitas dan aliran bebas informasi dari struktur organic
bekerja baik ketika suatu organisasi ingin mewujudkan inovasi yang unik dan
bermanfaat.
v UKURAN ORGANISASI
Perusahaan besar biasanya memiliki
lebih dari 2000 karyawan cenderung untuk memiliki lebih banyak spesialisasi,
departementalisasi, sentralisasi, dan aturan serta regulasi daripada organisasi
kecil. Akan tetapi, begitu suatu organisasi berkembang hingga melampaui ukuran
tertentu, ukuran tersebut memiliki pengaruh yang lebih sedikit terhadap
struktur.
v TEKNOLOGI
Riset awal mengenai dampak teknologi
terhadap struktur organisasi bisa di telaah sejak era Joan Woodward. Woodward
tidak bias menemukan pola yang konsisten hingga akhirnya ia membagi perusahaan
ke dalam 3 kategori teknologi yang memiliki strata tingkat kompleksitas dan
kecanggihan tertentu.
Produksi Unit : menggambarkan produksi barang-barang
ke dalam unit-unit atau batch kecil.
Produksi Massal : menggambarkan proses manufaktur dalam
batch besar
Produksi Proses : meliputi produksi dengan proses yang
kontinu
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa organisasi
menyesuaikan strukturt mereka terhadap teknologi dengan mempertimbangkan
seberapa rutinnya teknologi mereka digunakan untuk mengubah input menjadi
output. Secara umum, semakin rutin teknologi yang digunakan, semakin mekanistik
strukturnya, dan organisasi dengan teknologi yang kurang rutin digunakan
cenderung lebih bersifat organic.
v KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
Sebagian organisasi menghadapi
lingkungan yang stabil dan sederhana dengan ketidakpastian yang rendah,
sementara organisasi lainnya menghadapi lingkungan yang dinamis dan kompleks
dengan banyak ketidakpastian. Manajer berusaha meminimalkan ketidakpastian
lingkungan ini dengan menyesuaikan struktur organisasinya. Dalam lingkungan
yang stabil dan sederhana, desain mekanistik bias lebih efektif. Di sisi lain,
dengan semakin tingginya ketidakpastian yang ada, suatu organisasi semakin
membutuhkan fleksibilitas dari desain organic.
FUNGSI ATAU KEGUNAAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Kejelasan Tanggung Jawab
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa
yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena
pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan
Kejelasan kedudukan
seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan
koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi
yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan uraian tugas
dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan
pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
BAGAIMANA PROSES ORGANISASI
Ernest Dale (Stoner, 1986) memberikan
pengorganisasian sebagai sebuah proses yang berlangkah jamak. Proses
pengorganisasian tersebut digambarkan sebagai berikut.
Tahap pertama,yang harus
dilakukan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Tahap kedua, membagi seluruh
beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan
atau perkelompok.
Tahap ketiga, menggabungkan
pekerjaan para anggota dengan cara rasional dan efisien.
Tahap keempat, menetapkan
mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang
harmonis.
Tahap kelima, melakukan
monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankandan
meningkatkan efektifitas. Karena pengorganisasian merupakan suatu proses yang
berkelanjutan, diperlukan penilaian ulang terhadap keempat langkah sebelumnya
secara terprogram/berkala, untuk menjamin konsistensi, efektif dan efisien
dalam memenuhi kebutuhan.
ELEMEN-ELEMEN
STRUKTUR ORGANISASI
v SPESIALISASI KERJA
Spesialisasi kerja adalah membagi
aktivitas pekerjaan ke dalam tugas-tugas terpisah. Pekerja individu
berspesialisasi dalam melakukan satu bagian aktivitas pekerjaan alih-alih
keseluruhan aktivitas pekerjaan agar output kerjanya bertambah. Tugas dibuat spesifik, berulang dan memerlukan
ketrampilan khusus
Asumsi :
kesuksesan kinerja akan meningkat dengan melalui
pengulangan
pekerjaan
Mulai
dasawarsa 1960-an, spesialisasi dianggap using dalam titik tertentu,
spesialisasi akan berdampak pada munculnya kebosanan, stress, produktivitas
menurun, kualitas buruk, kemangkiran dan turn over tinggi.
v DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi
adalah dasar dimana beragam tugas kerja dikelompokkan bersama. Pada dasarnya
ada 5 bentuk umum departementalisasi, yaitu :
1)
Departementalisasi Fungsional (kelompok pekerjaan berdasarkan fungsi)
Keunggulan :
ü Efisiensi dari pengumpulan spesialisasi yang
serupa dan orang dengan kemampuan, pengetahuan, dan orientasi yang sama.
ü Koordinasi di dalam bidang tersebut
ü Spesialisasi yang semakin terasah
Kelemahan :
ü Minimnya komunikasi antara berbagai bidang fungsional
ü Terbatasnya sudut pandang sasran organisasi
2)
Departementalisasi Geografis (kelompok pekerjaan berdasarkan wilayah
geografis)
Keunggulan :
ü Lebih efektif dan efisen dalam menangani
permasalahan yang muncul diwilayah tertentu
ü Memenuhi kebutuhan pasar di wilayah geografis
tersebut secara lebih baik
Kelemahan
:
ü Duplikasi fungsi
ü Bisa merasa terisolasi dari bidang organisasi
lainnya
3)
Departementalisasi Produk (kelompok pekerjaan berdasarkan lini
produk)
Keunggulan :
ü Memungkinkan spesialisasi dalam produk dan
layanan tertentu
ü Manajer bisa menjadi pakar dalam industry yang
digeluti
ü Lebih dekat dengan pelanggan
Kelemahan
:
ü Duplikasi fungsi
ü Terbatasnya sudut pandang sasaran organisasi
4)
Departementalisasi Proses (kelompok kerja berdasarkan basis produk atau
aliran konsumen)
Keunggulan :
ü Aliran aktivitas kerja lebih efisien
Kelemahan :
ü Hanya bisa diterapkan pada jenis produk
tertentu saja
5)
Departementalisasi Konsumen (kelompok kerja berdasarkan hakikat
spesifik dan unik konsumen yang memiliki kebutuhan yang sama)
Keunggulan :
ü Kebutuhan dan masalah pelanggan bisa ditangani
oleh para spesialis
Kelemahan
:
ü Duplikasi fungsi
ü Terbatsnya sudut pandang sasaran organisasi
v RANTAI KOMANDO
Rantai
komando adalah hierarki wewenang dari tingkat organisasi yang tinggi ke yang
rendah, yang menegaskan siapa melapor kepada siapa. Untuk memahami rantai
komando, anda harus memahami 3 konsep antara lain :
1.
Wewenang : hak
mutlak dari posisi seorang manajer untuk memerintahkan apa yang harus dilakukan
staf dan mengharapkan mereka melakukannya.
2.
Tanggung jawab : kewajiban atau ekspektasi untuk melakukan
tugas-tugas yang diberikan.
3.
Kesatuan komando : prinsip manajemen yang menegaskan bahwa
setiap orang seharusnya hanya melapor pada satu orang manajer saja.
v RENTANG PENGENDALIAN
Rentang
pengendalian adalah jumlah pekerja yang bisa dikelola seorang manajer secara
efektif dan efisien. Menentukan rentang pengendalian itu penting karena, pada
taraf yang lebih luas hal ini menentukan jumlah tingkatan dan manajer dalam
suatu organisasi ang merupakan pertimbangan penting dalam mengukur seefisien
apa suatu organisasi tersebut nantinya. Dengan menganggap hal ini sama, rentang
yang makin lebar atau besar akan berdampak positif pada efisiensi.
v SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
Sentralisasi
adalah kadar dimana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada tingkat level
organisasi yang lebih tinggi. Sedangkan Desentralisasi adalah kadar dimana
pekerja level bawah bisa memberikan input atau bahkan membuat keputusan.
Lebih Tersentralisasi :
·
Lingkungan kerja
lebih stabil
·
Manajer level
bawah kurang mampu atau berpengalaman dalam membuat keputusan dibandingkan
manajer level atas
·
Manajer level
bawah tidak mau memberikan suara dalam pembuatan keputusan
·
Keputusan biasanya
relative minor
·
Organisasi cenderung
menghadapi krisis atau beresiko atas kegagalan perusahaan
·
Organisasinya besar
·
Implementasi efektif
dari strategi perusahaan bergantung pada manajer yang bersikukuh tentang apa
yang terjadi
Lebih Terdesentralisasi :
·
Lingkungan kerja
lebih kompleks, tidak pasti
·
Manajer level
bawah mampu dan berpengalaman dalam membuat keputusan
·
Manajer level
bawah ingin bersuara dalam pembuatan keputusan
·
Keputusannya signifikan
·
Kultur perusahaan
terbuka untuk memungkinkan para manajer bersuara tentang apa yang terjadi
·
Perusahaan tersebar
secara geografis
·
Implementasi efektif
dari strategi perubahan bergantung pada manajer yang terlibat dan fleksibel
dalam membuat keputusan
FORMALISASI
Formalisasi
adalah sestandar apa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan dan
taraf dimana perilaku pekerja dipandu oleh beragam aturan prosedur.
Formalisasi
tinggi :
1. Terdapat
uraian jabatan secara tertulis
2. Banyak aturan
organisasi
3. Prosedur kerja
yang jelas
Formalisasi
rendah :
1. Aktivitas
kerja relatif tidak terprogram
2. Karyawan
mempunyai banyak keleluasaan dalam kerja
Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk
organisasi dibedakan atas :
1.
Organisasi Fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan
fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian
khusus.
2.
Organisasi Fungsional dan Garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai
keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
3.
Organisasi Komite
Bentuk organisasi dimana tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok
pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistik
manajement.
4.
Organisasi Garis dan Staff
Suatu bentuk organisasi dimana
pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal. Manajer ditempatkan satu atau
lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya
sebagai penasehat.
5.
Organisasi Matrix
Organisasi dimana penggunaan struktur
organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan
dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu
untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
SUMBER :
Buku Manajemen edisi kesepuluh,
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter
staff.uny.ac.id/..../STRUKTUR%20ORGANISASI%20&%20KONTROL....
xa.yimg.com/.../STRUKTUR+ORGANISASI+(Power+Point+Kel+3).ppt
http://makalahs1.blogspot.com/2012/12/pengorganisasian.html
http://terbelakang.blogspot.com/2012/04/struktur-organisasi-struktur-organisasi.html
0 komentar:
Posting Komentar