BAB I : MENGAPA
SUPERVISI PENDIDIKAN ITU PENTING?
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha
meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber
daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus, karena tidak
semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan
kualified (well training and well
qualified). Potensi sumber daya guru itu perlu terus-menerus bertumbuh dan
berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Itulah sebabnya
ulasan mengenai perlunya supervisi pendidikan itu bertolak dari keyakinan dasar
bahwa guru adalah suatu profesi.
Memasuki akhir abad kedua puluh, seperti yang diramalkan oleh John
Naisbit dan istrinya Patricia Aburdene, bahwa akan terjadi globalisasi ekonomi
dan memang telah dirasakan oleh bangsa-bangsa di Asia terutama di Indonesia.
Nilai rupiah melemah terhadap dolar Amerika, akibatnya bangsa Indonesia mengalami
Krismon (krisis moneter). Pengaruhnya terasa dalam dunia pendidikan. Menghadapi
perubahan-perubahan seperti itu diperlukan para pembina yang mampu membina
guru-guru agar mereka dapat melakukan tugas profesionalnya. Di sinilah letak
perlunya supervisi pendidikan, yaitu orang yang bertugas membantu (assisting), memberi support (supporting), dan mengajak untuk ikut
serta (sharing) dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi guru-guru.
BAB II KONSEP DASAR SUPERVISI
PENDIDIKAN
Apakah supervisi
itu? Secara historis mula-mula diterapkan konsep supervisi yang tradisional,
yaitu pekerjaan inspeksi, mengawasi dalam pengertian mencari kesalahan dan
menemukan kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Tujuan dari supervisi
adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi
belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas, selain itu juga untuk
meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa.
Supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif.
Oleh karena itu ada beberapa prinsip supervisi yang dilaksanakan yaitu : 1)
Prinsip Ilmiah (Scientific), 2)
Prinsip Demokratis, 3) Prinsip Kerja sama, 4)Prinsip Konstruktif dan Kreatif.
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan kepada perbaikan dan
peningkatan kualitas pengajaran. Berikut ini fungsi-fungsi dari supervisi,
yaitu : Mengkoordinasi semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan
sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha sekolah yang
kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian terus-menerus, menganalisis situasi
belajar-mengajar, memperlengkapi setiap anggota staf dengan pengetahuan yang
baru dan keterampilan yang baaru pula, memadukan dan menyelaraskan
tujuan-tujuan pendidikan dan membentuk kemampuan-kemampuan.
Supervisi berfungsi membantu memberi support dan mengajak
mengikutsertakan. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi
itu. Peranan itu tampak dalam kinerja supervisor yang melaksanakan tugasnya.
Supervisor berperan sebagai Koordinator, Konsultan, Pemimpin Kelompok dan
Evaluator. Untuk selanjutnya, objek dari supervisi yaitu mencakup pembinaan
kurikulum, perbaikan proses pembelajaran, pengembangan staf, pemeliharaan dan
perawatan moral serta semangat kerja guru-guru.
BAB III MODEL, PENDEKATAN, DAN
TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Ada beberapa model supervisi yang berkembang, yaitu model
konvensional, model ilmiah, model klinis dan model artistik. Model konvensional tidak lain dari refleksi dari kondisi
masyarakat pada suatu saat. Pada saat kekuasaan yang otoriter dan feodal, akan
berpengaruhpada sikap pemimpin yang otokrat dan korektif. Pemimpin cenderung
mencari kesalahan. Praktek mencari kesalaan dan menekan bawahan ini masih
tampak sampai saat ini. Para pengawas datang ke sekolah dan menanyakan mana
satuan pelajaran, lalu menyatakan salah dan seharusnya begini. Bukan berarti
tidak boleh menunjukkan kesalahan, tetapi bagaimana cara kita mengkomunikasikan
apa yang dimaksudkan sehingga guru menyadari bahwa dia harus memperbaiki
kesalahan. Model Ilmiah memiliki
ciri-ciri yaitu dilaksanakan berencana dan kontinu, sistematis dan menggunakan
prosedur serta teknis, menggunakan instrumen pengumpulan data, dan data
objektif yang diperoleh dari keadaan yang riil. Model Klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan
mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan
serta analisi yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang
nyata. Model artistik terhadap supervisi menuntut untuk memberi perhatian
lebih banyak terhadap proses kehidupan dan proses itu diobservasi sepanjang
waktu tertentu, sehingga diperoleh peristiwa-peristiwa yang signifikan yang
dapat ditempatkan dalam kontek waktu tertentu.
Pendekatan supervisi pendidikan digunakan dalam menerapkan supervisi
modern didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Terdapat tiga pendekatan,
yaitu (1)Pendekatan Direktif yaitu
pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung; (2)Pendekatan Non-Direktif yaitu pendekatan terhadap masalah yang
sifatnya tidak langsung; (3)Pendekatan
Kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif
dan non-direktif menjadi cara pendekatan baru.
Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber
daya guru dapat dilaksanakan dengan berbagai alat (device) dan teknik supervisi. Teknik supervisi dibedakan menjadi
dua macam yaitu teknik yang bersifat individu dan teknik yang bersifat
kelompok. Contoh teknik yang bersifat individu yaitu kunjungan kelas, observasi
kelas, dan percakapan pribadi. Contoh teknik yang bersifat kelompok yaitu pertemuan
orientasi guru baru, panitia penyelenggara, dan rapat guru.
BAB IV USAHA-USAHA MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN POTENSI
SUMBER DAYA GURU DALAM PROFESI MENGAJAR
Ada beberapa usaha untuk membina dan mengembangkan potensi sumber daya
guru, yaitu (1)membantu guru dalam menterjemahkan kurikulum dari pusat ke dalam
bahasa belajar-mengajar, contohnya seperti muatan lokal di setiap daerah;
(2)membantu guru-guru dalam meningkatkan program belajar-mengajar,
bantuan-bantuan yang diberikan antara lain merancangkan program
belajar-mengajar, melaksanakan proses belajar-mengajar, menilai proses dan
hasil belajar, dan mengembangkan manajemen kelas; (3)membantu guru dalam
menghadapai kesulitan dalam mengajarkan tiap mata pelajaran; (4)membantu guru
dalam memecahkan masalah-masalah pribadi yang berpengaruh terhadap kualitas
kerja; (5)membantu guru dalam memecahkan masalah khusus di tiap tingkat mulai
dari SD sampai di SMA.
BAB V RANGKUMAN, KESIMPULAN DAN
JANGKAUAN KE MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK
Rangkuman :
- Supervisi pengembangan profesi mengajar sangat penting untuk dikembangkan.
- Setiap perubahan menimbulkan masalah baru yang mempengaruhi dunia pendidikan; karena itu guru-guru perlu bertumbuh dalam jabatan mangajar.
- Kepala sekolah dan para pengawas harus mampu membina guru-guru agar peka dan peduli terhadap perubahan serta berusaha untuk bersikap inovatif dan selalu mengembangkan kualitas sumber daya dalam mengajar dan mendidik.
- Kepala sekolah, pengawas maupunn guru-guru kunci dapat berfungsi sebagai supervisor, yang membantu, memberi support dan mengikutsertakan guru-guru dalam meningkatkan profesi mengajar guru.
- Pendekatan yang dipakai yaitu pendekatan langsung (directive), pendekatan tidak langsung (non directive), pendekatan kolaboratif (collaborative).
- Pola-pola yang digunakan pola ilmiah, pola klinis, dan pola artistik.
- Teknik supervisi mencakup teknik yang bersifat individual dan teknik yang bersifat kelompok.
Kesimpulan :
- Guru-guru secara profesional memerlukan bantuan supervisi pendidikan.
- Perlunya supervisi disebabkan perubahan yang terus-menerus yang menuntut pengembangan sumber daya guru agar terus bertumbuh dalam jabatannya.
Jangkauan masa
depan yang lebih baik :
Bila menatap masa
depan pendidikan akan terliat fakto teknologi modern yang mempengaruhi proses
pendidikan dan pembelajaran, berhadapan dengan mata rantai hubungan-hubungan
kemanusiaan yang memungkinkan proses memanusiakan manusia. Dengan demikian
perlu visi yang cukup tajam untuk menatap masa depan pendidikan. Untuk membangun
dunia pendidikan yang lebih baik perlu visi, misi, tujuan, dan strategi
pendidikan yang tepat sesuai dengan tuntutan perubahan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Info Buku :
- Judul Buku : KONSEP DASAR DAN TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
- Penulis : Prof. Drs. Piet A. Sahertian
- Penerbit : PT Rineka Cipta, Jakarta
- Tahun terbit : 2008
- Jumlah halaman : 180 hlm.
0 komentar:
Posting Komentar