KNOWLEDGE
MANAGEMENT
PENGERTIAN MANAJEMEN DAN PENGETAHUAN
Manajemen ialah suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk suatu tujuan. Sedangkan pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan bisa berupa banyak bentuk, contoh, Koran, majalah, email, e-artikel, mailing list, e-book, kartu nama, iklan, dan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui;
kepandaian: atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata
pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
1. Menurut
Pudjawidjana (1983),
pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar
melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil
yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.
2. Menurut
Ngatimin (1990),
pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan
mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari
hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan
ingatan akan keterangan yang sesuai.
3. Menurut
Notoatmodjo (2007),
pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan
penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
MANAJEMEN
PENGETAHUAN
Manajemen
pengetahuan merupakan proses / kegiatan merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan
berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang kompeten.
Manajemen
pengetahuan merupakan suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk meningkatkan performa
seseorang atau organisasi, dengan cara mengatur dan menyediakan sumber ilmu
yang ada saat ini dan yang akan datang. Jadi manajemen pengetahuan bukanlah
suatu fenomena baru, tetapi merupakan suatu cara yang menerapkan integrasi
antara teknologi dengan sumber pengetahuan yang kompeten.Dengan adanya
manajemen pengetahuan maka akan terjamin kinerja yang baik dalam suatu
organisasi.
Knowledge dalam
hal ini tidak diterjemahkan, karena pengertian knowledge itu sendiri
masih diperdebatkan.Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas
Davenport dan Laurence knowledge didefinisikan sebagai berikut:
"Knowledge merupakan campuran dari pengalaman, nilai, informasi
kontektual, pandangan pakar dan intuisi mendasar yang memberikan suatu
lingkungan dan kerangka untuk mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru
dengan informasi. Di perusahaan knowledge sering terkait tidak saja
pada dokumen atau tempat penyimpanan barang berharga, tetapi juga pada
rutinitas, proses, praktek dan norma perusahaan." [DAVE 1998].
Berdasarkan
definisi tersebut diatas, knowledge menjadi sangat penting dengan
alasan sebagai berikut:
a. Knowledge adalah
aset institusi, yang menentukan jenis tenaga kerja, informasi, ketrampilan dan
struktur organisasi yang diperlukan.
b.
Pengetahuan dan pengalaman perusahaan merupakan sumber daya yang
berkelanjutan (sustainable resources) dari keuntungan daya saing kompetitif (competitive
advantages) dibandingkan dengan produk andalan dan teknologi tercanggih yang
dimiliki.
c. Pengetahuan
dan pengalaman mampu menciptakan, mengkomunikasikan dan mengaplikasikan
pengetahuan mengenai semua hal terkait untuk mencapai tujuan bisnis.
JENIS-JENIS
KNOWLEDGE
Knowledge dibagi
menjadi dua jenis yaitu Explicit knowledge dan Tacit Knowledge, yang
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Explicit Knowledge
Adalah
sesuatu yang dapat diekspresikan dengan kata-kata dan angka, serta dapat
disampaikan dalam bentuk ilmiah, spesifikasi, manual dan sebagainya. Knowledge jenis
ini dapat segera diteruskan dari satu individu ke individu lainnya secara
formal dan sistematis. Explicit knowledge juga dapat dijelaskan
sebagai suatu proses, metoda, cara, pola bisnis dan pengalaman desain dari
suatu produksi.
b. Tacit Knowledge
Adalah knowledge dari
para pakar, baik individu maupun masyarakat, serta pengalaman mereka. Tacit
knowledge bersifat sangat personal dan sulit dirumuskan sehingga
membuatnya sangat sulit untuk dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang
lain. Perasaan pribadi, intuisi, bahasa tubuh, pengalaman fisik serta petunjuk
praktis (rule-of-thumb) termasuk dalam jenistacit knowledge.
KLASIFIKASI
KNOWLEDGE
Knowledge dapat
diklasifikasikan dalam 3 kerangka : Core knowledge, Advanced knowledge
dan Innovative knowledge [TIWA 2000].
a. Core knowledge
Merupakan knowledge yang
dibutuhkan untuk melaksanakan bisnis perusahaan. Pada dasarnya tidak
menghasilkan suatu yang membedakan perusahaan dengan kompetitor.
b. Advanced
knowledge
Merupakan knowledge yang
membuat suatu perusahaan mungkin untuk bersaing (competitively viable), dimanaknowledge ini
memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan sesuatu yang membedakan dengan
kompetitor.
c. Innovative knowledge
Merupakan knowledge yang
memungkinkan perusahaan untuk memimpin industrinya dan yang membedakannya
dengan kompetitor. Menurut Michael Zack Innovative knowledge dapat
memungkinkan sebuah perusahaan untuk merubah aturan main bisnis.
Sedangkan
komponen teknologi untuk meningkatkan nilai tambah suatu organisasi adalah:
a.
Fasilitas fisik – technoware
b.
Kemampuan manusia – humanware
c.
Fakta terdokumentasi – infoware
d.
Kerangka kerja organisasi – orgaware
FUNGSI
KNOWLEDGE MANAGEMENT
Knowledge
Management memiliki fungsi penting yang terbagi dalam 4 (empat) hal
sebagai berikut [DAVI 2003]:
a.
Identifikasi aset kunci dari knowledge yang ada di
perusahaan.
b.
Merefleksikan apa yang organisasi tahu.
c.
Saling berbagi (sharing) segala knowledge kepada
siapapun yang membutuhkannya.
d. Menerapkan penggunaan knowledge untuk
meningkatkan kinerja organisasi.
STRATEGI
KNOWLEDGE MANAGEMENT
Komponen
kritis knowledge yang dibutuhkan dalam pelaksanaan strategi KM yang
berhasil adalah sebagai berikut [DAVI 2003]:
a.
Sumber dan aliran knowledge yang tepat bagi organisasi.
b.
Teknologi yang tepat untuk menyimpan dan mengkomunikasikan knowledge tersebut.
c.
Budaya kerja yang tepat sehingga pekerja termotivasi untuk memanfaatkan knowledge tersebut.
TRANSFER
KNOWLEDGE
Kecenderungan
yang muncul dalam perusahaan adalah bahwa kegiatan berbagi knowledge yang
terjadi bersifat lokal dan terpisah. Umumnya seseorang akan bertanya pada pihak
yang paling mudah ditemui atau yang sudah dikenal baik daripada mencari pihak
yang paling tepat. Maka dibutuhkan pembentukan hal-hal berikut untuk
memperbaiki kegiatan saling berbagi dan transfer knowledge:
1. Knowledge
map, memetakan dimana knowledge berada dalam perusahaan, rincian
tentang siapa mengetahui apa dan berada dimana.
2.
Talk space, menyediakan tempat yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi
pegawai untuk berbicara dengan yang lain dalam suasana informal.
3.
Smart office layout, merancang ruang kerja yang dapat memberikan kontribusi
bagi lingkungan yang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
4.
Dedicated Knowledge-Sharing event, mengadakan kegiatan “knowledge fair” atau
forum untuk saling berbagi knowledge. Memberikan kesempatan bagi pegawai
yang tidak pernah bertemu dalam kegiatan kerja sehari-hari untuk saling
bertukar. Dalam hal ini struktur yang tidak terlalu ketat paling baik dalam
konteks knowledge sharing, sehingga peserta dapat menentukan cara
masing-masing dalam memenuhi kebutuhannya.
5.
Common languange. Faktor utama keberhasilan kegiatan transfer knowledge adalah
memiliki “bahasa umum” dalam berkomunikasi dengan seluruh pegawai dalam suatu perusahaan.
Kegiatan ini dimulai dengan membentuk daftar kata dan perbendaharaannya,
kemudian diterjemahkan dalam bahasa yang dimengerti bersama.
6.
Knowledge leader, menentukan pihak yang dapat menggunakan sumber daya,
menguasai logika dari knowledge-sharing, memonitor partisipasi pegawai dan
menjadi contoh dari sikap saling berbagi.
7.
A change in culture. Menciptakan budaya dimana pegawai sangat ingin membagi
knowledge yang mereka miliki. Hal ini merupakan tantangan mengingat sifat
dasar dari saling berbagi adalah suka rela. Cara termudah adalah dengan
menghilangkan penghalang dari kegiatan penyebaran knowledge.
8.Room
for tension, disebut juga fusion, creative abrasion ataucreative
tension. Menyatukan pegawai dari bagian yang berbeda untuk bersama-sama
penyelesaikan suatu permasalahan. Hal ini dibutuhkan karena pembelajaran dan
solusi inovatif kerap terjadi saat seseorang dikondisikan untuk meluaskan
pemikiran mereka dalam cara yang baru.
IMPLIKASI
PADA SUMBER DAYA MANUSIA DI PERUSAHAAN
Langkah
yang dilakukan setelah perusahaan mengidentifikasikan knowledge yang
telah dimiliki, serta yang harus diakusisi, adalah analisis terhadap infrastruktur information
communication technology atau ICT dan kondisi sumber daya manusia.
Permasalahan
yang berkaitan dengan kegiatan akuisisi adalah :
a.
Berbagi/ menularkan (sharing) knowledge.
b.
Pemanfaatan (utilization) knowledge
Beberapa
hal yang sering muncul dalam masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :
a.
Akuisisi :
1.
Perusahaan tidak memiliki kebijakan yang efektif untuk mendukung akusisi knowledge.
2.
Daya serap karyawan rendah, sehingga kegiatan akusisi tidak efektif.
b.
Berbagi (sharing) :
1.
Karyawan enggan atau tidak memiliki cukup waktu untuk berbagi knowledge.
2.
Perusahaan tidak memiliki kebijakan serta praktek saling berbagi knowledge.
c.
Pemanfaatan
1.
Karyawan lebih senang menjalani hal-hal yang biasa dilakukan (rutin), enggan menerapkan
knowledge baru.
2.
Perusahaan tidak memiliki kebijakan serta praktek yang mendukung pemanfaatan knowledge
baru.
STRATEGI
KNOWLEDGE MANAGEMENT
Strategi
dalam Manajemen Pengetahuan :
• Buat perkiraan kalau setiap orang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menyalurkan pengetahuannya
• Mendapatkan pengetahuan yang relevan eksternal secara sistematis terhadap organisasi.
• Belajar merancang suatu acara dalam berorganisasi untuk mendapatkan dan berbagi pengetahuan/pengalaman
• Mengembangkan cara-cara berpikir dan belajar secara kreatif dan generatif
•Mendukung dan menghargai inovasi dan penemuan
• Melatih staf dalam penyimpanan dan pengambilan pengetahuan
• Mendukung adanya pencampuran tim dan kerja secara bergantian untuk memaksimalkan penyaluran pengetahuan tanpa adanya batasan
• Mengembangkan basis pengetahuan yang berharga dan mempelajari beberapa kebutuhan organisasi
• Menciptakan sistem mekanisme untuk pengumpulan dan penyaluran pelajaran
• Perpindahan dari pembelajaran ke sistem kerja (kurang dari 10 persen pembelajaran yang terjadi di kelas pelatihan yang pernah ada di pekerjaan. Persentase ini dapat ditingkatkan dengan cara tertentu
IMPLIKASI
MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Pendidikan
merupakan salah satu cara mempersiapkan SDM yang berkualitas, dengan pendidikan
kualitas SDM dapat ditingkatkan, dengan pendidikan pengetahuan masyarakat dapat
dikembangkan sehingga mampu meningkatkan keahlian dirinya dalam menjalankan
kehidupannya pada saat ini dan dimasa datang.
Perubahan
kehidupan masyarakat dalam berbagai bidangnya akibat globalisasi dan
perkembangan teknologi informasi yang cepat memerlukan sikap adaptif sekaligus
antisipatif. Mempersiapkan generasi muda bangsa yang berkualitas dan kompetitif
jelas merupakan suatu keharusan agar mereka dapat menghadapi berbagai tantangan
yang terjadi sebagai dampak dari perubahan tersebut.
Pentingnya
pendidikan dalam meningkatkan kualitas SDM makin diperkuat dengan kecenderungan
yang terus berkembang tentang makin pentingnya posisi pengetahuan dalam konteks
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global dewasa ini.
Berkembangnya manajemen pengetahuan dalam mengelola SDM menjadikan perlunya
lembaga pendidikan melakukan antisipasi terhadapnya, hal ini didasarkan pada
alasan-alasan berikut :
• Pendidikan/lembaga pendidikan bergerak dalam membina peserta didik untuk meningkatkan pengetahuannya yang dapat bermanfaat dan atau dimanfaatkan pemiliknya untuk menjalankan perannya di masyarakat.
• Oleh karena itu maka lembaga pendidikan harus mengelola pengetahuannya guna mencapai tujuan yang ditetapkan yang meninfkatkan kualitas SDM baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi kehidupan dirinya maupun masyarakat.
ALIRAN PENGETAHUAN DAN INTERAKSINYA
Mengatur suatu pengetahuan adalah suatu kebiasaan atau habit. Ketika suatu proses, keadaan dan aktivitas suatu bisnis para pelaku manajemen pengetahuan cenderung menggunakan suatu metode dalam menganalisanya. Dalam proses analisa terdapat sesuatu yang dinamakan siklus/aliran pengetahuan (Knowledge flow).
•
Penciptaan pengetahuan (creation)
Tahap memasukkan segala pengetahuan yang baru kedalam sistem, termasuk juga pengembangan pengetahuan dan penemuan pengetahuan.
• Penyimpanan pengetahuan (retention)
Ini adalah tahap penyimpanan pengetahuan kedalam sistem agar pengetahuan selalu awet. Proses ini juga menjaga hubungan antara pengetahuan dengan sistem.
• Pemindahan pengetahuan (transfer)
Menyangkut dengan aktifitas pemindahan pengetahuan dari satu pihak ke pihak lain. Termasuk juga dengan komunikasi, penerjemahan, konversi, penyaringan dan pengubahan.
• Penggunaan pengetahuan (utilization)
Kegiatan yang berhubungan dengan aplikasi pengetahuan sampai pada proses bisnis, termasuk dalam tahap penggunaan pengetahuan.
Tahap memasukkan segala pengetahuan yang baru kedalam sistem, termasuk juga pengembangan pengetahuan dan penemuan pengetahuan.
• Penyimpanan pengetahuan (retention)
Ini adalah tahap penyimpanan pengetahuan kedalam sistem agar pengetahuan selalu awet. Proses ini juga menjaga hubungan antara pengetahuan dengan sistem.
• Pemindahan pengetahuan (transfer)
Menyangkut dengan aktifitas pemindahan pengetahuan dari satu pihak ke pihak lain. Termasuk juga dengan komunikasi, penerjemahan, konversi, penyaringan dan pengubahan.
• Penggunaan pengetahuan (utilization)
Kegiatan yang berhubungan dengan aplikasi pengetahuan sampai pada proses bisnis, termasuk dalam tahap penggunaan pengetahuan.
MENCIPTAKAN PENGETAHUAN
Ada sejumlah kegiatan yang organisasi dapat melakukan untuk menciptakan pengetahuan :
•
Publikasi
Penciptaan
pengetahuan ini terjadi ketika seseorang mengambil sebuah pengetahuan yang ada
meningkatkan pengetahuan tacit, dan menciptakan sesuatu yang baru yang bisa
dijerat seluruh organisasi. Misalnya, controller menggunakan pengetahuan tacit
perusahaan hadir dengan sistem baru pengendalian anggaran untuk organisasi.
Nonaka mencatat bahwa orang Jepang sangat baik untuk mengembangkan jenis
pengetahuan.
•
Action Learning
Pendekatan
untuk penciptaan pengetahuan, seperti yang dijelaskan dalam Bab 3, melibatkan
bekerja pada masalah nyata, berfokus pada pelajaran dan benar-benar
melaksanakan solusi. Dia, persamaan belajar untuk belajar tindakan adalah:
belajar = instruksi yang diprogramkan (pengetahuan yang sedang digunakan) +
bertanya (ide-ide segar yang belum diketahui; Belajar tindakan berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan dari seorang individu. atau kelompok dan pekerja
terampil, mempertanyakan hasil kreatif segar, pengetahuan baru.
•
Pemecahan Masalah
Sedangkan
pemecahan masalah yang kebanyakan program dan alat-alat yang relatif lurus ke
depan dan mudah dikomunikasikan, “pola pikir yang diperlukan ‘menurut David
Garvin, Bisnis Profesor di Harvard University, jauh” lebih sulit untuk
menyiapkan …. Karyawan harus menjadi lebih disiplin dalam pemikiran mereka dan
lebih memperhatikan detail. “Mereka terus-menerus harus menekan untuk akurasi,
dan” mendorong melampaui gejala yang jelas untuk menilai penyebab, sering
mengumpulkan bukti ketika kebijaksanaan konvensional mengatakan tidak perlu “(”
Membangun Organisasi Pembelajaran “Harvard Business Review, Juli-Agustus, 1993,
pp 81 -82.).Semua karyawan dilatih dalam pemecahan masalah dan bagaimana
menggunakan alat yang tepat dalam empat bidang: (1) menghasilkan ide-ide dan
mengumpulkan informasi, (2) konsensus, (3) menganalisis dan menampilkan data
dan (4) perencanaan tindakan.
•
Eksperimentasi
Bentuk
penciptaan pengetahuan berbeda dari belajar dengan melakukan dan masalah
sistematis dalam bahwa tidak termotivasi oleh situasi saat ini atau masalah,
tapi kemungkinan masalah dan memperluas cakrawala. Contoh pengembangan
eksperimental inovasi asli oleh F & D, proyek percontohan dan “toolkit”
(tergantung Inde karyawan pencarian ¬.) Pengujian dapat menjalankan program
atau proyek percontohan yang unik: program yang sedang berlangsung termasuk
serangkaian percobaan kecil yang dirancang untuk menghasilkan keuntungan tambahan
dalam pengetahuan. Bentuk-bentuk penciptaan pengetahuan merupakan tulang
punggung dari banyak program total perbaikan terus menerus kualitas dan
biasanya ditemukan di lantai Belajar lokakarya organisasi-organisasi seperti
Corning dan Chaparral Steel telah sangat berhasil dalam menciptakan teknologi
baru dengan teknik ini. proyek Demonstrasi biasanya lebih besar dan lebih
kompleks dan biasanya melibatkan holistik, perubahan sistem
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENCIPTAAN PENGETAHUAN
Berdasarkan
hasil studi dari Szulanski (1996) yang mendiskusikan permasalahan dalam proses
pengalihan pengetahuan dari orang/kelompok ke orang/kelompok lain, serta
pengamatan empiris dari peran perpustakaan, pusat informasi atau pusat
dokumentasi dalam proses penciptaan pengetahuan, maka dapat disampaikan sebagai
berikut:
a. Akses pada informasi.
Diketahui
bahwa kemampuan penciptaan pengetahuan organisisaional bergantung pada
kemampuan semua individu dalam organisasi untuk dapat akses pada gagasan,
informasi, dan pengalaman karyawan lain atau pihak lain diluar organisasi à
pada aspek ini ada dua peran perpustakaan,dokumentasi dan informasi, yaitu :
1) peningkatan
akses melalui penelusuran berbagai informasi dan pengetahuan dari berbagai
sumber dan secara proaktif, berdasarkan analisis historis permintaan para
pengguna, menyampaikan informasi dan pengalaman tersebut pada pengguna.
2)
Peningkatan akses melalui pemberian saran alternatif cara memperoleh dan bentuk
informasi serta pengalaman yang dibutuhkan pengguna.
b.
Refleksi atas tindakan masa lalu .
Seperti
kita ketahui bersama bahwa kemampuan penciptaan pengetahuan organisasi juga
bergantung pada evaluasi pengalaman masa lalu oleh karyawan, yang menyebabkan
peningkatan pemahamannya atas bagaimana suatu kejadian dan akibat pengalaman
masa lalu bermanfaat pada masa kini à pada aspek ini peran nya adalah
meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya refleksi melalui pemberian induksi
berupa informasi dan pengalaman pihak lain pada pengguna/peneliti internal
untuk digunakan dalam proses menggugat dan merekonstruksi perspektif, keputusan
dan pengalaman selama ini.
c.
Kemampuan menyerap.
Diketahui
bahwa kemampuan mengasimilasikanpengetahuan baru bergantung pada kenyataan
apakah individu-individu telahmemiliki pengetahuan yang berkaitan dengan
pengetahuan yang baru diterima sehingga memungkinkan mereka untuk memahami dan
menyerap informasi baru yang dipindahkan pada mereka peran
perpustakaan adalah meningkatkan kemampuan penyerapan pengetahuan melalui
secara proaktif memberikan informasi dan pengalaman orang lain yang relevan
dengan bidang kompetensi yang sedang didalami oleh pengguna/peneliti saat ini.
d.
Kemampuan belajar.
Rekombinasi
produktif yang terjadi di organisasi bergantung pada kemampuan karyawan belajar
dari perubahan-perubahan dan pengetahuan yang telah dikembangkan oleh karyawan
dalam organisasi. Bila karyawan terus menerus belajar dan selalu mengikuti
perubahan-perubahan teknologi atau pengetahuan pada aspek ini adalah
meningkatkan kemampuan belajar individu-individu melalui pemberian informasi
dan pengalaman pihak lain yang terkini (up to date) atau (current information) pada
para pengguna.
e.
Persepsi
Bahwa
kegiatan pertukaran dan kombinasi pengetahuan adalah berharga tidak semua peneliti atau karyawan aktif mencari informasi,
bahkan informasi yang telah tersediapun belum tentu dibaca, maka bila peneliti
atau karyawan menggunakan informasi yang dapat diakses, maka karyawan/peneliti
harus percaya bahwa sesuatu yang berharga akan dihasilkan dari upayanya
mengkombinasikan dan mempertukarkan pengetahuan pada aspek ini meningkatkan
motivasi para pengguna untuk memanfaatkan seluruh fasilitas perpustakaan yang
ada dan menunjukkan bahwa pemanfaatan jasa perpustakaan akan meningkatkan
kualitas dan kelancaran kerja para pengguna.
CARA
MEMPEROLEH PENGETAHUAN DARI DALAM ORGANISASI
Kemampuan untuk belajar dari apa yang bagian lain dari organisasi lakukan untuk menjadi salah satu sumber utama nilai tambah bagi perusahaan. Organisasi dapat memperoleh pengetahuan internal dengan:
•
Memanfaatkan pengetahuan karyawan,
• Belajar dari pengalaman,
• Melaksanakan proses perubahan terus menerus
• Belajar dari pengalaman,
• Melaksanakan proses perubahan terus menerus
PENYIMPANAN
DAN PENGAMBILAN PENGETAHUAN
Dalam
menyimpan pengetahuan, organisasi terlebih dulu harus menentukan hal-hal
penting yang harus dipertahankan, dan bagaimana cara mempertahankanya.
Penyimpanan pengetahuan meliputi teknis (catatan, database, dll) dan proses
manusia (memori kolektif dan individu, konsesnsus).
Pengetahuan yang disimpan harus :
• Terstruktur
dan disimpan sehingga sistem dapat menemukan dan mengirimkannya dengan cepat
dan benar. Sebab Informasi akan diambil oleh berbagai kelompok orang dalam tata
krama berbeda.
• Terbagi dalam beberapa kategori seperti fakta-fakta, kebijakan, atau prosedur atas dasar kebutuhan belajar.
• Terorganisir, sehingga dapat disampaikan dengan cara yang jelas dan ringkas.
• Akurat, tepat waktu, dan tersedia bagi mereka yang membutuhkannya.
• Terbagi dalam beberapa kategori seperti fakta-fakta, kebijakan, atau prosedur atas dasar kebutuhan belajar.
• Terorganisir, sehingga dapat disampaikan dengan cara yang jelas dan ringkas.
• Akurat, tepat waktu, dan tersedia bagi mereka yang membutuhkannya.
Pengambilan
pengetahuan dapat dikendalikan (pengguna memicu pengambilan) dan juga dapat
berjalan secara otomatis (situasi memicu pengambilan, tergantung situasi).
SUMBER
:
0 komentar:
Posting Komentar