Kamis, 12 September 2013

BAB 3

DASAR-DASAR PERENCANAAN

A.  Perencanaan, Manajemen, dan Administrasi
Perencanaan 
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya hanya merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.

Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan atau rencana (plan) itu merupakan inti dari kegiatan manajemen, dan perencanaan memiliki banyak macam yaitu :
1. Perencanaan dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
·         Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 10-25 tahun.
·         Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 5-7 tahun.
·         Rencana Jangka Pendek (short range planning) adalah perencanaan umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.
2. Perencanaan dilihat dari tingkatannya
·         Rencana Induk (masterplan), adalah perencanaan yang menitik beratkan uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang luas.
·         Rencana Operasional (operational planning) adalah perencanaan yang lebih menitik beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
·         Rencana Harian (day to day planning) adalah perencanaan harian yang bersifat rutin.
3. Perencanaan ditinjau dari ruang lingkupnya
·         Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model perencanaan ini sulit untuk dirubah.
·         Rencana Taktis (tatical planning) adalah rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.
·         Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
·         Rencana Terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu.


Manajemen

Pengertian Manajemen

Pengertian Manajemen yang pertama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memiliki target dan tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan serta pengorganisasian dalam mencapai tujuan tersebut, Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur.” Berikut pengertian Manajemen menurut para ahli :
·   Menurut Mary Parker Follet Manajemen Adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
·   Menurut Ricky W. Griffin Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
·   Menurut Drs. Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Konsep Dasar Manajemen

Konsep dasar manajemen sendiri mengalami perkembangan sepanjang sejarah yang tidak terlepas dari para ahli manajemen.  Secara umum perkembangan teori manajemen dapat dibagi 4 yaitu :
·    Manajemen Ilmiah (1870-1930)
·    Manajemen Klasik (1900-1940)
·    Manajemen Hubungan Manusiawi (1930-1940)
·    Manajemen Modern (1940-sekarang)

Fungsi Manajemen
Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.
·    Perencanaan : mencakup pendefinisian tujuan, penetapan strategi, dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. 
·    Pengorganisasian : adalah menentukan tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan harus dibuat.
·    Kepemimpinan : meliputi kegiatan-kegiatan memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik. 
·    Pengendalian : meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang mencapai apa yang telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan yang ada.




Administrasi

Pengertian Administrasi

Secara umum pengertian administrasi dapat dikkenal sebagai suatu kegiatan  serta usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan guna menuju pada sebuah maksud dan tujuan. Pengertian administrasi secara sempit yaitu proses aktivitas yang meliputi pencatatan, pengiriman surat, pembukuan ringan termasuk didalamnya meliputi proses pengetikan agenda serta berbagai macam aktivitas lain yang berhubungan dengan masalah teknis ketatausahaan. Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.

Ciri-ciri Administrasi
1.     Adanya kelompok manusia yang terdiri atas 2 orang atau lebih.
2.     Adanya kerjasama
3.     Adanya proses/usaha
4.     Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
5.     Adanya tujuan

B.    Konsep Dasar Perencanaan

Pada hakekatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan suatu keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan tersebut dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan dimasa yang akan datang, yaitu dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.

Perencanaan didefinisikan dalam berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara definisi-definisi tersebut diantaranya  :

1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan akan sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana (Abin, 2000).

2. Perencanaan dalam arti yang seluas-luasnya tidak lain adlah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Bintoro Tjokroamidjodjo, 1977).

3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat kita analisis dantarik beberapa butir penting yang perlu dijadikan pegangan dalam penyusunan suatu rencana. Butir-butir tersebut, diantaranya yaitu : (a) berhubungan dengan masa depan (b) seperangkat kegiatan (c) proses yang sistematis (d) hasil serta tujuan tertentu.
Dengan memliki pemahaman akan pengertian perencanaan, kita dapat merumuskan sendiri fungsi dan tujuan perencanaan. Fungsi perencanaan adalah : 

a. Sebagai pedoman pelaksanaan pengendalian

b. Menghindari pemborosan sumber daya

c. Alat bagi pengembangan quality assurance, dan

d. Upaya untuk memenuhi accauntabillity kelembagaan.

C.  Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan

Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan Secara konseptual perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat dan proses pengambilan keputusan sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat banyak komponen-komponen yang ikut serta dalam proses pengambilan keputusan ini, antara lain :

1. Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan. Target yang hendak dicapai berarti cara menyampaikannya pun akan juga mempengaruhi didalamnya. Misalnya waktu pelaksanaan, pertahapan, taksis, dan strategi dalam meletakan jalur kebijakan kemana akan dibawa pendidikan itu.

2. Masalah strategi adalah termasuk penganganan policy (kebijakan) secara operasional yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan peletakan strategi ini sangat penting adanya. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan policy (kebijaksaan) ini adalah berkenaan dengan :
a. Sifat dan kibijakan pendidikan nasional
b. Proses nasional yang dalam tingkatan sedang berkembang
c. Cara pendekatan yang dipergunakan sebagai watak sistem perencanaan.

3. Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan pemahaman tentang pendidikan. Dengan mempertimbangkan ciri-ciri pendidikan dalam perananya dalam proses pembangunan, maka perencanaan pendidikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi
b. Harus memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik seoptimal mungkin
c. Harus memberikan kesempatan yang sama bagi peserta didik.
d. Harus komprehensif dan sistematis dalam arti tidak praktikal atau segmentaris

4. Analisis posisi Perencanaan Pendidikan
5. Mekanisme Perencanaan Pendidikan

D.   Analisi Posisi Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan pada dasarnya berpusat pada tiga komponen utama, yaitu:
1. Dengan perencanaan itu ditunjukkan tujuan (visi, misi, dan sasaran) apakah yang harus dicapai?
2. Bagaimana perencanaan itu dimulai?
3. Bagaimanakah cara mencapai tujuan (visi, misi, dan sasaran) yang harus dicapai itu?
Pertanyaan pertama, mempersoalkan tujuan yang merupakan titik usaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang mempersatukan kegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunan pendidikan akan tidak terarah dan tidak terkendalikan. Tujuan merupakan cita-cita (harapan) atau visi atau misi atau sasaran dan merupakan hal yang absolut dan tidak dapat ditawar.
Pertanyaan kedua, mempersoalkan titik berangkat pembangunan sebab pembangunan harus dimulai dari titik berangkat yang pasti dalam arti tidak dimulai dari nol sama sekali tapi dimulai dari tingkat yang telah dicapai selama ini. Titik berangkat haruslah ditentukan berdasarkan evaluasi atau kajian terhadap apa yang telah diperbuat bukan apa yang harus diperbuat.
Pertanyaan ketiga, merupakan alternatif cara atu upaya untuk mencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upaya ini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategi yang kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuan untuk memilih mana yang paling tepat dan efetif untuk mencapai tujuan tersebut.
Pola dasar di atas pada kenyataannya tidak sederhana karena pendidikan itu sendiri amatlah kompleks. Pengembangan pola dasar ini hanyalah merupakan modal yang dapat dipergunakan oleh planners sebagai salah satu pola pikir yang meletakkan perencanaan secara tepat pada posisi dan fungsi yang diinginkan.

E.    Mekanisme Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan terdiri atas beberapa jenis, tergantung dari sisi mana dilihatnya. Dari tinjauan tataran dan cakupannya, perencanaan ada yang bersifat nasional atau makro, ada pula yang bersifat lokal dan ada pula yang bersifat kelembagaan atau institusional bahkan operasional.
Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional mencakup seluruh usaha pendidikan untuk mencerdaskan atau membangun bangsa termasuk seluruh jenjang, jenis, dan isinya. Pembangunan sektor pendidikan di Indonesia diatur dalam perencanaan pendidikan yang bersifat nasional ini.
Perencanaan pendidikan regional adlah perencanaan pada tingkat daerah provinsi dan/atau kabupaten/kota yang mencakup seluruh jenis dan jenjang untuk daerah atau provinsi itu. Pada sistem penyelenggaraan pendidikan di Indonesia mungkin ini dikenal dengan sistem wilayah, bilamana wilayah itu secara operasional mencakup suatu daerah atau provinsi tertentu. Perencanan pendidikan lokal adalah perencanaan pendidikan yang mencakup berbagai kegiatan untuk kota atau kabupaten atau satuan wilayah yang lebih terbatas dan tertentu saja.
Perencanaan pendidikan kelembagaan adalah perncanaan pendidikan yang mencakup satu institusi atau lembaga pendidikan tertentu saja, seperti: perencanaan sekolah, atau perencanaan universitas, pusdiklat, dan sebagainya.
Ditinjau dari posisi dan sifat serta karakteristik model perencanaan, perencanaan pendidikan itu ada yang bersifat terpadu, dan ada yang bersifat komperhensif, ada yang bersifat transaksional dan ada pula yang bersifat strategik.
Ditinjau dari sisi metodologi, perencanaan pendidikan itu dapat disebutRational atau Systematic Planning, karena perencanaan ini menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik berpikir sistematis dan rasional ilmiah.
Pada kenyataannya saat ini, kebanyakan negara berkembang saat ini terdapat kesenjangan antara The Myth Planning dan The Reality of The Plan. Kesenjangan ini disebabkan terutama oleh keengganan administator dan politisi untuk terlalu terkait kepada planning yang sudah ada, karenaRational Planning ternyata terlalu ketat hingga planning kehilangan kemampuannya untuk merespon terhadap berbagi tantangan yang muncul.Transactional Planning mencoba menampung aspirasi administator dan politisi untuk mencoba menciptakan hubungan yang nyata antara PlanningTheory dan Planning Practice.
Secara konseptual Transactional Planning terdiri dari empat bagian, yaitu: Pertama, komponen environment yang juga terdiri dari remote environment,proximate environment, operating environment. Kedua, plan formulationyang mencakup process dan contents. Dan Ketiga, plan implementationyang mencakup facilitating conditions dan impeding conditions. Kemudian, Keempat, Plan Evaluation, yang mencakup monitoring, reporting, danevaluating.


SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar