DASAR-DASAR PERENCANAAN
A. Perencanaan, Manajemen, dan
Administrasi
Perencanaan
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan adalah suatu kegiatan atau
proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Perencanaan adalah hal yang sangat
esensial karena dalam kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila
dibandng dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya
hanya merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan. Rencana dapat
berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana
yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan
perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk
manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama,
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana,
departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang
manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan
perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana
untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang
terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi
pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang
digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan
dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana
dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat
menilai kinerja perusahaan.
Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan atau rencana (plan) itu merupakan inti dari kegiatan manajemen, dan perencanaan memiliki banyak macam yaitu :
1. Perencanaan dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
·
Rencana Jangka Panjang (long
term planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 10-25
tahun.
·
Rencana Jangka Menengah
(medium range planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 5-7
tahun.
·
Rencana Jangka Pendek (short
range planning) adalah perencanaan umumnya berlaku hanya untuk 1
tahun.
2. Perencanaan dilihat dari tingkatannya
·
Rencana Induk (masterplan), adalah perencanaan yang menitik beratkan uraian kebijakan organisasi.
Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang
luas.
·
Rencana Operasional
(operational planning) adalah perencanaan yang lebih menitik beratkan
pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
·
Rencana Harian (day to day
planning) adalah perencanaan harian yang bersifat rutin.
3. Perencanaan ditinjau dari ruang lingkupnya
·
Rencana Strategis (strategic
planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang
kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model
perencanaan ini sulit untuk dirubah.
·
Rencana Taktis (tatical
planning) adalah rencana yang berisi uraian yang bersifat
jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak
berubah.
·
Rencana menyeluruh
(comprehensive planning) ialah rencana yang mengandung uraian secara
menyeluruh dan lengkap.
·
Rencana Terintegrasi
(integrated planning) ialah rencana yang mengandung uraian yang
menyeluruh bersifat terpadu.
Manajemen
Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen yang pertama menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia(KBBI) adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan
atau organisasi. Manajemen dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang memiliki target dan tujuan dengan menggunakan
perencanaan, pengarahan serta pengorganisasian dalam mencapai tujuan
tersebut, Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur.” Berikut pengertian
Manajemen menurut para ahli :
· Menurut Mary Parker Follet
Manajemen Adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
· Menurut Ricky W. Griffin
Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
· Menurut Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Konsep Dasar Manajemen
Konsep dasar
manajemen sendiri mengalami perkembangan sepanjang sejarah yang tidak terlepas
dari para ahli manajemen. Secara umum perkembangan teori manajemen dapat
dibagi 4 yaitu :
· Manajemen
Ilmiah (1870-1930)
· Manajemen
Klasik (1900-1940)
· Manajemen
Hubungan Manusiawi (1930-1940)
· Manajemen
Modern (1940-sekarang)
Fungsi
Manajemen
Robbins
dan Coulter (1999) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.
· Perencanaan :
mencakup pendefinisian tujuan, penetapan strategi, dan mengembangkan rencana
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
· Pengorganisasian :
adalah menentukan tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan,
bagaimana tugas-tugas dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan pada
tingkat mana keputusan harus dibuat.
· Kepemimpinan :
meliputi kegiatan-kegiatan memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi saluran
komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik.
· Pengendalian :
meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang
mencapai apa yang telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan
yang ada.
Administrasi
Pengertian Administrasi
Secara umum pengertian administrasi dapat dikkenal sebagai suatu
kegiatan serta usaha yang berhubungan
dengan penyelenggaraan kebijaksanaan guna menuju pada sebuah maksud dan tujuan.
Pengertian administrasi secara sempit yaitu proses aktivitas yang meliputi
pencatatan, pengiriman surat, pembukuan ringan termasuk didalamnya meliputi
proses pengetikan agenda serta berbagai macam aktivitas lain yang berhubungan
dengan masalah teknis ketatausahaan. Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama
antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana
prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Ciri-ciri
Administrasi
1.
Adanya kelompok manusia yang terdiri atas 2 orang atau
lebih.
2.
Adanya kerjasama
3.
Adanya proses/usaha
4.
Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
5.
Adanya tujuan
B. Konsep Dasar Perencanaan
Pada hakekatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses
kegiatan menyiapkan suatu keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi
(peristiwa, keadaan, suasana dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan
(intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi dan
sebagainya). Rangkaian proses kegiatan tersebut dilaksanakan agar harapan
tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan dimasa yang akan datang, yaitu dalam
jangka waktu tertentu yang akan datang.
Perencanaan didefinisikan dalam berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara definisi-definisi tersebut diantaranya :
1. Menurut Prajudi Atmusudirdjo, Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan akan sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana (Abin, 2000).
2. Perencanaan dalam arti yang seluas-luasnya tidak lain adlah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Bintoro Tjokroamidjodjo, 1977).
3. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita analisis dantarik beberapa butir penting yang perlu dijadikan pegangan dalam penyusunan suatu rencana. Butir-butir tersebut, diantaranya yaitu : (a) berhubungan dengan masa depan (b) seperangkat kegiatan (c) proses yang sistematis (d) hasil serta tujuan tertentu.
Dengan memliki pemahaman akan pengertian perencanaan, kita dapat merumuskan sendiri fungsi dan tujuan perencanaan. Fungsi perencanaan adalah :
a. Sebagai pedoman pelaksanaan pengendalian
b. Menghindari pemborosan sumber daya
c. Alat bagi pengembangan quality assurance, dan
d. Upaya untuk memenuhi accauntabillity kelembagaan.
C. Konsep Dasar Perencanaan
Pendidikan
Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan Secara
konseptual perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat dan
proses pengambilan keputusan sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat banyak
komponen-komponen yang ikut serta dalam proses pengambilan keputusan ini,
antara lain :
1. Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan. Target yang hendak dicapai berarti cara menyampaikannya pun akan juga mempengaruhi didalamnya. Misalnya waktu pelaksanaan, pertahapan, taksis, dan strategi dalam meletakan jalur kebijakan kemana akan dibawa pendidikan itu.
2. Masalah strategi adalah termasuk penganganan policy (kebijakan) secara operasional yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan peletakan strategi ini sangat penting adanya. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan policy (kebijaksaan) ini adalah berkenaan dengan :
a. Sifat dan kibijakan pendidikan
nasional
b. Proses nasional yang dalam
tingkatan sedang berkembang
c. Cara pendekatan yang dipergunakan
sebagai watak sistem perencanaan.
3. Karakteristik perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan pemahaman tentang pendidikan. Dengan mempertimbangkan ciri-ciri pendidikan dalam perananya dalam proses pembangunan, maka perencanaan pendidikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Harus mengutamakan nilai-nilai
manusiawi
b. Harus memberikan kesempatan untuk
mengembangkan segala potensi peserta didik seoptimal mungkin
c. Harus memberikan kesempatan yang
sama bagi peserta didik.
d. Harus komprehensif dan sistematis
dalam arti tidak praktikal atau segmentaris
4. Analisis posisi Perencanaan
Pendidikan
5. Mekanisme Perencanaan Pendidikan
D. Analisi Posisi Perencanaan
Pendidikan
Perencanaan pendidikan pada dasarnya
berpusat pada tiga komponen utama, yaitu:
1. Dengan perencanaan itu
ditunjukkan tujuan (visi, misi, dan sasaran) apakah yang harus dicapai?
2. Bagaimana perencanaan itu
dimulai?
3. Bagaimanakah cara mencapai
tujuan (visi, misi, dan sasaran) yang harus dicapai itu?
Pertanyaan
pertama, mempersoalkan tujuan yang merupakan titik
usaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang mempersatukan kegiatan
pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunan pendidikan akan tidak terarah
dan tidak terkendalikan. Tujuan merupakan cita-cita (harapan) atau visi atau misi
atau sasaran dan merupakan hal yang absolut dan tidak dapat ditawar.
Pertanyaan
kedua, mempersoalkan titik berangkat pembangunan
sebab pembangunan harus dimulai dari titik berangkat yang pasti dalam arti
tidak dimulai dari nol sama sekali tapi dimulai dari tingkat yang telah dicapai
selama ini. Titik berangkat haruslah ditentukan berdasarkan evaluasi atau
kajian terhadap apa yang telah diperbuat bukan apa yang harus diperbuat.
Pertanyaan
ketiga, merupakan alternatif cara atu upaya untuk
mencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu. Upaya ini dapat
saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategi yang kemungkinannya
amat banyak tergantung kepada kemampuan untuk memilih mana yang paling tepat
dan efetif untuk mencapai tujuan tersebut.
Pola dasar di atas pada kenyataannya
tidak sederhana karena pendidikan itu sendiri amatlah kompleks. Pengembangan
pola dasar ini hanyalah merupakan modal yang dapat dipergunakan oleh planners sebagai
salah satu pola pikir yang meletakkan perencanaan secara tepat pada posisi dan
fungsi yang diinginkan.
E. Mekanisme Perencanaan
Pendidikan
Perencanaan
pendidikan terdiri atas beberapa jenis, tergantung dari sisi mana dilihatnya.
Dari tinjauan tataran dan cakupannya, perencanaan ada yang bersifat nasional
atau makro, ada pula yang bersifat lokal dan ada pula yang bersifat kelembagaan
atau institusional bahkan operasional.
Perencanaan
pendidikan pada tingkat nasional mencakup seluruh usaha pendidikan untuk
mencerdaskan atau membangun bangsa termasuk seluruh jenjang, jenis, dan isinya.
Pembangunan sektor pendidikan di Indonesia diatur dalam perencanaan pendidikan
yang bersifat nasional ini.
Perencanaan
pendidikan regional adlah perencanaan pada tingkat daerah provinsi dan/atau
kabupaten/kota yang mencakup seluruh jenis dan jenjang untuk daerah atau
provinsi itu. Pada sistem penyelenggaraan pendidikan di Indonesia mungkin ini
dikenal dengan sistem wilayah, bilamana wilayah itu secara operasional mencakup
suatu daerah atau provinsi tertentu. Perencanan pendidikan lokal adalah
perencanaan pendidikan yang mencakup berbagai kegiatan untuk kota atau
kabupaten atau satuan wilayah yang lebih terbatas dan tertentu saja.
Perencanaan
pendidikan kelembagaan adalah perncanaan pendidikan yang mencakup satu
institusi atau lembaga pendidikan tertentu saja, seperti: perencanaan sekolah,
atau perencanaan universitas, pusdiklat, dan sebagainya.
Ditinjau
dari posisi dan sifat serta karakteristik model perencanaan, perencanaan
pendidikan itu ada yang bersifat terpadu, dan ada yang bersifat komperhensif,
ada yang bersifat transaksional dan ada pula yang bersifat strategik.
Ditinjau
dari sisi metodologi, perencanaan pendidikan itu dapat disebutRational atau Systematic
Planning, karena perencanaan ini menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik
berpikir sistematis dan rasional ilmiah.
Pada
kenyataannya saat ini, kebanyakan negara berkembang saat ini terdapat
kesenjangan antara The Myth Planning dan The Reality of The Plan.
Kesenjangan ini disebabkan terutama oleh keengganan administator dan politisi
untuk terlalu terkait kepada planning yang sudah ada, karenaRational
Planning ternyata terlalu ketat hingga planning kehilangan
kemampuannya untuk merespon terhadap berbagi tantangan yang muncul.Transactional Planning mencoba
menampung aspirasi administator dan politisi untuk mencoba menciptakan hubungan
yang nyata antara PlanningTheory dan Planning Practice.
Secara
konseptual Transactional Planning terdiri dari empat bagian, yaitu:
Pertama, komponen environment yang juga terdiri dari remote
environment,proximate environment, operating environment. Kedua, plan
formulationyang mencakup process dan contents. Dan Ketiga, plan
implementationyang mencakup facilitating conditions dan impeding
conditions. Kemudian, Keempat, Plan Evaluation, yang mencakup monitoring,
reporting, danevaluating.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar