JENIS MASALAH DAN KEPUTUSAN
Masalah yang
Terstruktur dan Keputusan yang Terprogram
Masalah yang terstruktur adalah masalah pada umumnya, terus terang dan jelas dalam hal
informasi yang membutuhkan untuk menyelesaikanya. Keputusan yang terprogram adalah
keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang – ulang. Contoh :
perguruan tinggi yang menangani mahasiswa yang ingin membatalkan kuliah.
Pemimpin perusahaan yang akan membuat keputusan kenaikan gaji.
Masalah yang
Tidak Terstruktur dan Keputusan yang Tidak Terprogram
Masalah yang tidak
terstruktur merupakan masalah yang membingungkan dan memiliki informasi yang
terbatas dalam situasi yang baru atau tidak terduga. Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan
tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan
khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam
menangani masalah tersebut.
Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur
PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi
kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan
informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga
saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar
harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.
KONDISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kepastian
Kepastian (certainty), adalah situasi yang memungkinkan
manajer mampu membuat keputusan yang tepat karena seluruh hasil keputusan sudah
diketahui.
Contoh :
Misalnya dalam persoalan linear programming, kita dapat mengetahui berapa jumlah
keuntungan (profit) maksimum yang bisa diperoleh setelah
kita mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan kebutuhan input bagi
masing-masing jenis produk. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali
keputusan yang kita ambil dalam keadaan ada kepastian. Kita tahu dengan pasti arah
untuk berangkat ke kantor, restoran favorit, atau obat yang mujarab. Hal-hal
semacam itu sudah rutin kita laksanakan sehingga tidak perlu pemikiran yang
mendalam. Permasalahan akan berbeda ketika pemerintah harus mengatur ekspor
non-migas dari sektor pertanian agar jumlah penerimaan devisa hasil ekspor
maksimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada. Misal, luas lahan yang
tersedia, jumlah petani, jumlah benih dan modal yang tersedia, dan jumlah
permintaan.
Berbagai teknik Operation Research (OR) yang tergolong ada kepastian antara lain linear programming (LP), persoalan transportasi, persoalan penugasan, net working planning. Pemecahan mengenai pemngambilan keputusan dalam keadaan / situasi adanya kepastian bersifat deterministik.
Berbagai teknik Operation Research (OR) yang tergolong ada kepastian antara lain linear programming (LP), persoalan transportasi, persoalan penugasan, net working planning. Pemecahan mengenai pemngambilan keputusan dalam keadaan / situasi adanya kepastian bersifat deterministik.
Resiko
Resiko (risk), kondisi-kondisi yang membuat pengambilan
keputusan mampu memperkirakan kemungkinan hasil-hasil tertentu dari keputusan.
Contoh :
Misalnya, anda ingin memutuskan membeli barang. Setiap barang
dibungkus dengan rapi sehingga anda tidak dapat membedakan barang yang dalam
keadaan bagus maupun cacat. Seandainya penjual tersebut jujur dan anda
diberitahu bahwa barang tersebut berjumlah 100 buah dan barang yang dalam
keadaan rusak berjumlah 99 buah. Kemudian anda harus memutuskan apakan membeli
barang tersebut atau tidak. Bila anda termasuk orang yang normal,
mungkin anda tidak akan membeli barang tersebut, sebab resikonya terlalu besar.
Kemungkinan memperoleh barang rusak sebesar 99%. Namun jika sebaliknya, jumlah
barang yang rusak hanya ada 1 buah. Kemungkinannya adalah anda akan membeli
barang tersebut, sebab kemungkinan untuk mendapatkan barang rusak hanya 1%.
Ketidakpastian
Ketidakpastian (uncertainty), situasi dimana pengambilan
keputusan tidak memiliki probabilitas. Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan informasi
sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan. Dengan informasi tersebut maka dapat
dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai
probabilitasnya. Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan
informasi yang anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda secara subjektif.
Permasalahan ini sudah tidak lagi berada dalam ketidakpastian, melainkan berada
dalam kepastian karena resiko yang akan diterima telah diketahui. Walaupun
nilai probabilitas yang anda peroleh cukup kasar (roughly
estimate). Pohon keputusan (decision
tree) bisa
dipergunakan untuk memecahkan persoalan dalam ketidakpastian.
PENDEKATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Rasional
Keputusan ini menggambarkan pilihan-pilihan yang
konsisten dan nilainya yang paling maksimal dalam batasan-batasan tertentu.
Pengambil keputusan rasional memmempertimbangkan semua alternatif dengan segala
akibat dari pilihan yang diambilnya, menyusun segala akibat dan memperlihatkan
dan memperhatikan skala pilihan yang pasti, dan memilih alternatif yang
memberikan hasil maksimum. Berikut asumsi rasionalitas :
® Masalah jelas dan tidak bermakna ganda
® Sasaran tunggal yang didefinisikan secara baik harus
dicapai
® Preferensi atau kelebih sukaan jelas
® Preferensi konstan dan stabil
® Tidak ada kendala waktu dan biaya
® Pilihan terakhir akan memaksimalkan hasil
Contoh :
Seseorang yang dihadapkan dua
pilihan perusahaan yang menerimanya sebagai karyawan. Perusahaan X adalah
perusahaan yang terkenal dan menawarkan gaji yang tinggi,tetapi lokasi
perusahaan X jauh dari rumah orang tersebut. Sedangkan perusahaan Y tidak
terkenal,menawarkan gaji yang tidak tinggi, tapi dekat dari rumahnya. Orang tersebut
cenderung akan memilih perusahaan X yang menawarkan gaji tinggi, masalah lokasi
yang jauh, dia bisa mengantisipasinya dengan berangkat lebih pagi.
Rasional Terbatas
Batas-batas pemikiran yang memaksa orang membatasi
pandangan mereka atas masalah dan situasi. Pemikiran itu terbatas, karena
pikiran manusia tidak memiliki kemampuan untuk memisahkan dan mengolah
informasi yang bertumpuk. Bagi para pengambil keputusan, daripada
mempertimbangkan delapan atau enam alternatif,lebih baik cukup bekerja dengan
dua atau tiga alternatif untuk mencegah kekacauan. Pada dasarnya, manusia sudah
berfikir logis dan rasional, tetapi dalam batas-batas yang sempit.
Intuisi
Merupakan aspek lain dari pengambilan keputusan
dengan model administrative. Intuisi adalah pemahaman yang cepat terhadap
situasi genting berdasarkan pengalaman di masa lalu tetapi tanpa pemikiran yang
sadar.
GAYA PENGAMBIL KEPUTUSAN
Gaya pribadi
pengambilan keputusan mengacu pada perbedaan di antara orang-orang yang
berhubungan dengan cara mereka mengevaluasi masalah, mengembangkan
alternatif-alternatif, dan membuat pilihan. Sebuah penelitian telah menemukan 4
(empat) gaya pengambilan keputusan. Gaya tersebut yaitu :
Gaya Direktif
Digunakan
oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas.
Seseorang yang memilih gaya ini biasanya bersifat efisien dan rasional dan
memilih untuk mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam mengambil
keputusan.
Contoh : manajer
pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara
itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi
seperti ini manajer memainkan peran directive yang tinggi, memberi saran
bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial
dan komunikasi dengan bawahannya.
Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa
orang tersebut tidak termotivasi, kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya.
Dengan demikian pemimpin harus memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan
terus menumbuhkan motivasi dan optimismenya.
Gaya Analisis
Senang
mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin yang
dapat mereka kumpulkan. Pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin
memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai
sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga
berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan
keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu
pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan
pemimpin. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran
yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada
kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang
dihadapi.
Contoh : pemimpin tersebut juga
berharap banyak anggotanya bisa memecahkan masalah dan memberi saran agar
mendapat jalan terbaik tentang masalah yang dihadapi.
Gaya Konseptual
Orang-orang
yang cenderung kearah gaya konseptual juga senang memperhatikan sejumlah besar
informasi. Mereka juga lebih berorientasi social daripada mereka yang menyukai
gaya analisis.
Contoh : sebagai
seorang manajer pasti mempunyai asisten. Manajer yang dihadapkan oleh dua calon
asisten. Si manajer ini pasti menganalisis setiap calonnya bagaimana cara
kerjanya, dan memilih yang cocok dengan cara kerjanya.
Gaya Perilaku
Gaya yang
digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian mendalam terhadap orang sebagai
individu.
Contoh :
manajer yang selalu mendengarkan saran-saran dari bawahannya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar