Kamis, 04 Desember 2014

Resume Buku : “Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia”

 
BAB I : MENGAPA SUPERVISI PENDIDIKAN ITU PENTING?
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus, karena tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified (well training and well qualified). Potensi sumber daya guru itu perlu terus-menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Itulah sebabnya ulasan mengenai perlunya supervisi pendidikan itu bertolak dari keyakinan dasar bahwa guru adalah suatu profesi.
Memasuki akhir abad kedua puluh, seperti yang diramalkan oleh John Naisbit dan istrinya Patricia Aburdene, bahwa akan terjadi globalisasi ekonomi dan memang telah dirasakan oleh bangsa-bangsa di Asia terutama di Indonesia. Nilai rupiah melemah terhadap dolar Amerika, akibatnya bangsa Indonesia mengalami Krismon (krisis moneter). Pengaruhnya terasa dalam dunia pendidikan. Menghadapi perubahan-perubahan seperti itu diperlukan para pembina yang mampu membina guru-guru agar mereka dapat melakukan tugas profesionalnya. Di sinilah letak perlunya supervisi pendidikan, yaitu orang yang bertugas membantu (assisting), memberi support (supporting), dan mengajak untuk ikut serta (sharing) dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi guru-guru.

BAB II KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
Apakah supervisi itu? Secara historis mula-mula diterapkan konsep supervisi yang tradisional, yaitu pekerjaan inspeksi, mengawasi dalam pengertian mencari kesalahan dan menemukan kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Tujuan dari supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas, selain itu juga untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
Supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif. Oleh karena itu ada beberapa prinsip supervisi yang dilaksanakan yaitu : 1) Prinsip Ilmiah (Scientific), 2) Prinsip Demokratis, 3) Prinsip Kerja sama, 4)Prinsip Konstruktif dan Kreatif.
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan kepada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Berikut ini fungsi-fungsi dari supervisi, yaitu : Mengkoordinasi semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian terus-menerus, menganalisis situasi belajar-mengajar, memperlengkapi setiap anggota staf dengan pengetahuan yang baru dan keterampilan yang baaru pula, memadukan dan menyelaraskan tujuan-tujuan pendidikan dan membentuk kemampuan-kemampuan.
Supervisi berfungsi membantu memberi support dan mengajak mengikutsertakan. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu. Peranan itu tampak dalam kinerja supervisor yang melaksanakan tugasnya. Supervisor berperan sebagai Koordinator, Konsultan, Pemimpin Kelompok dan Evaluator. Untuk selanjutnya, objek dari supervisi yaitu mencakup pembinaan kurikulum, perbaikan proses pembelajaran, pengembangan staf, pemeliharaan dan perawatan moral serta semangat kerja guru-guru.

BAB III MODEL, PENDEKATAN, DAN TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Ada beberapa model supervisi yang berkembang, yaitu model konvensional, model ilmiah, model klinis dan model artistik. Model konvensional  tidak lain dari refleksi dari kondisi masyarakat pada suatu saat. Pada saat kekuasaan yang otoriter dan feodal, akan berpengaruhpada sikap pemimpin yang otokrat dan korektif. Pemimpin cenderung mencari kesalahan. Praktek mencari kesalaan dan menekan bawahan ini masih tampak sampai saat ini. Para pengawas datang ke sekolah dan menanyakan mana satuan pelajaran, lalu menyatakan salah dan seharusnya begini. Bukan berarti tidak boleh menunjukkan kesalahan, tetapi bagaimana cara kita mengkomunikasikan apa yang dimaksudkan sehingga guru menyadari bahwa dia harus memperbaiki kesalahan. Model Ilmiah memiliki ciri-ciri yaitu dilaksanakan berencana dan kontinu, sistematis dan menggunakan prosedur serta teknis, menggunakan instrumen pengumpulan data, dan data objektif yang diperoleh dari keadaan yang riil. Model Klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisi yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata.  Model artistik terhadap supervisi menuntut untuk memberi perhatian lebih banyak terhadap proses kehidupan dan proses itu diobservasi sepanjang waktu tertentu, sehingga diperoleh peristiwa-peristiwa yang signifikan yang dapat ditempatkan dalam kontek waktu tertentu.
Pendekatan supervisi pendidikan digunakan dalam menerapkan supervisi modern didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Terdapat tiga pendekatan, yaitu (1)Pendekatan Direktif yaitu pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung; (2)Pendekatan Non-Direktif yaitu pendekatan terhadap masalah yang sifatnya tidak langsung; (3)Pendekatan Kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non-direktif menjadi cara pendekatan baru.
Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya guru dapat dilaksanakan dengan berbagai alat (device) dan teknik supervisi. Teknik supervisi dibedakan menjadi dua macam yaitu teknik yang bersifat individu dan teknik yang bersifat kelompok. Contoh teknik yang bersifat individu yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, dan percakapan pribadi. Contoh teknik yang bersifat kelompok yaitu pertemuan orientasi guru baru, panitia penyelenggara, dan rapat guru.

BAB IV  USAHA-USAHA MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN POTENSI SUMBER DAYA GURU DALAM PROFESI MENGAJAR
Ada beberapa usaha untuk membina dan mengembangkan potensi sumber daya guru, yaitu (1)membantu guru dalam menterjemahkan kurikulum dari pusat ke dalam bahasa belajar-mengajar, contohnya seperti muatan lokal di setiap daerah; (2)membantu guru-guru dalam meningkatkan program belajar-mengajar, bantuan-bantuan yang diberikan antara lain merancangkan program belajar-mengajar, melaksanakan proses belajar-mengajar, menilai proses dan hasil belajar, dan mengembangkan manajemen kelas; (3)membantu guru dalam menghadapai kesulitan dalam mengajarkan tiap mata pelajaran; (4)membantu guru dalam memecahkan masalah-masalah pribadi yang berpengaruh terhadap kualitas kerja; (5)membantu guru dalam memecahkan masalah khusus di tiap tingkat mulai dari SD sampai di SMA.

BAB V RANGKUMAN, KESIMPULAN DAN JANGKAUAN KE MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK
Rangkuman :
  • Supervisi pengembangan profesi mengajar sangat penting untuk dikembangkan.
  • Setiap perubahan menimbulkan masalah baru yang mempengaruhi dunia pendidikan; karena itu guru-guru perlu bertumbuh dalam jabatan mangajar.
  • Kepala sekolah dan para pengawas harus mampu membina guru-guru agar peka dan peduli terhadap perubahan serta berusaha untuk bersikap inovatif dan selalu mengembangkan kualitas sumber daya dalam mengajar dan mendidik.
  • Kepala sekolah, pengawas maupunn guru-guru kunci dapat berfungsi sebagai supervisor, yang membantu, memberi support dan mengikutsertakan guru-guru dalam meningkatkan profesi mengajar guru.
  • Pendekatan yang dipakai yaitu pendekatan langsung (directive), pendekatan tidak langsung (non directive), pendekatan kolaboratif (collaborative).
  • Pola-pola yang digunakan pola ilmiah, pola klinis, dan pola artistik.
  • Teknik supervisi mencakup teknik yang bersifat individual dan teknik yang bersifat kelompok.
Kesimpulan :
  • Guru-guru secara profesional memerlukan bantuan supervisi pendidikan.
  • Perlunya supervisi disebabkan perubahan yang terus-menerus yang menuntut pengembangan sumber daya guru agar terus bertumbuh dalam jabatannya.
Jangkauan masa depan yang lebih baik :
Bila menatap masa depan pendidikan akan terliat fakto teknologi modern yang mempengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran, berhadapan dengan mata rantai hubungan-hubungan kemanusiaan yang memungkinkan proses memanusiakan manusia. Dengan demikian perlu visi yang cukup tajam untuk menatap masa depan pendidikan. Untuk membangun dunia pendidikan yang lebih baik perlu visi, misi, tujuan, dan strategi pendidikan yang tepat sesuai dengan tuntutan perubahan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Info Buku :
  • Judul Buku : KONSEP DASAR DAN TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
  • Penulis : Prof. Drs. Piet A. Sahertian
  • Penerbit : PT Rineka Cipta, Jakarta
  • Tahun terbit : 2008
  • Jumlah halaman : 180 hlm.